Kumpulan bermacam-macam makalah,tugas, serta serba-serbi dunia perkuliahan

Sabtu, 14 Mei 2016

HADIST tentang KEUTAMAAN menuntut Ilmu



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Ilmu pengetahuan adalah sebaik-baik sesuatu yang disukai, sepenting-penting sesuatu yang dicari dan merupakan sesuatu yang paling bermanfaat, dari pada selainnya. Kemuliaan akan didapat bagi pemiliknya dan keutamaan akan diperoleh oleh orang yang memburunya. Dalam kehidupan dunia, ilmu pengetahuan mempunyai perang yang sangat penting. Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan memberikan kemudahan bagi kehidupan baik dalam kehidupan individu maupun kehidupan bermasyarakat.
Dalam kehidupan beragama, ilmu pengetahuan adalah sesutau yang wajib dimiliki, karena tidak akan mungkin seseorang mampu melakukan ibadah yang merupakan tujuan diciptakannya manusia oleh Allah, tanpa didasari ilmu. Minimal, ilmu pengetahuan yang akan memberikan kemampuan kepada dirinya, untuk berusaha agar ibadah yang dilakukan tetap berada dalam aturan-aturan yang telah ditentukan.
Dalam agama, ilmu pengetahuan, adalah kunci menuju keselamatan dan kebahagiaan akhirat selama-lamanya.Uraian di atas hanyalah uraian singkat betapa pentingnya ilmu pengetahuan bagi manusia, baik untuk kehidupan dirinya pribadi, maupun dalam hubungan dirinya dengan benda-benda di sekitarnya. Baik bagi kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat. Ada banyak hadits, firman Allah, dan pendapat para ulama tentang pentingnya ilmu pengetahuan.
B.     Rumusan Masalah
1.    Bagaimana mengupas hadits yang tersedia (terjemah dan sanadnya)?
2.    Mengapa islam mewajibkan menuntut ilmu?
3.    Apa saja keutamaan-keutamaan menuntut ilmu?
4.    Bagaimana hubungan ilmu dengan pendidikan?




BAB II
PEMBAHASAN

A.  Hadits Pokok
حَدَّ ثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الأعْمَشِ عَنْ أَبِيْ صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللّهِ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيْقًا اِلَى الْجَنّة
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah dari A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah bahwasannya Rosulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang menempuh satu jalan untuk mendapatkan ilmu, maka Allah menudahkan baginya jalan menuju surga.”(H.R. Muslim).[1]
No
Nama Periwayat
Urutan Sanad
Urutan Rawi
1
Abu Hurairah
Sanad 1
Rawi 4
2
Abu Shalih
Sanad 2
Rawi 3
3
A’masy
Sanad 3
Rawi 2
4
Abu Mu’awiyah
Sanad 4
Rawi 1

B.  Kewajiban menuntut ilmu
Menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk merubah tingkah laku dan perilaku kearah yang lebih baik,karena pada dasarnya ilmu menunjukkan jalan menuju kebenaran dan meninggalkan kebodohan. Seseorang harus memulai dengan ilmu sebelum beramal.Maksud dari beramal adalah melakukan kegiatan atau melakukan suatu pekerjaan.
Dalam melakukan pekerjaan manusia dituntut mengetahui ilmunya dari pekerjaan tersebut. Karena dengan mengetahui ilmunya pekerjaan akan lebih terarah dan tidak berantakan.Islam sebagai agama yang sangat sempuna memandang bahwa menuntut ilmu adalah sebagai keharusan bagi umatnya. Di dalam Islam, menuntut ilmu merupakan perintah sekaligus kewajiban.Sesuai sabda Nabi Muhammad SAW berikut :

نا مُحَمَّدُ بْنُ خَلَفٍ نا يَحْيَى بْنُ هَاشِمٍ نا مِسْعَرُ بْنُ كِدَامٍ عَنْ عَطِيَّةَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Artinya :“Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim.” (HR.Muslim)
Dalam Al-qur’an, Allah berfirman :
ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِي خَلَقَ ١  خَلَقَ ٱلۡإِنسَٰنَ مِنۡ عَلَقٍ ٢  ٱقۡرَأۡ وَرَبُّكَ ٱلۡأَكۡرَمُ ٣  ٱلَّذِي عَلَّمَ بِٱلۡقَلَمِ ٤عَلَّمَ ٱلۡإِنسَٰنَ مَا لَمۡ يَعۡلَمۡ٥
Artinya : “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S Al-Alaq: 1-5)
Ini ayat pertama yang turun kepada Rasulullah. Ayat ini berisi perintah untuk membaca,menulis, dan juga belajar. Allah telah memberikan manusia sifat fitrah dalam dirinya untuk bisa belajar dan menggapai bermacam ilmu pengetahuan dan keterampilan hingga dapat menambah kemampuannya untuk mengemban amanat kehidupan di muka bumi ini.
C.  Keutamaan menuntut ilmu
Selain Al-Qur’an banyak sekali hadits yang menjelaskan keutamaan ilmu dan kedudukan ulama, baik dimata Allah maupun dimata manusia, di dunia maupun di akhirat. Ulama di hargai demikian tingginya tak tertandingi oleh siapapun, dan tak mungkin dapat dikejar, kecuali melalui ilmu. Berikut beberapa keutamaan ilmu yang disebutkan didalam Al-qur’an dan As-Sunnah:
1)   Ditinggikan derajatnya oleh Allah
Allah berfirman:
يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَٰتٖۚ وَٱللَّهُبِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِير )١١(
Artinya:  “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Mujadilah: 11)
Ibnu ‘Abbas ketika menafsirkan ayat ini mengatakan bahwa derajat para ahli ilmu dan orang mukmin yang lain sejauh 700 derajat. Satu derajat sejauh perjalanan 500 tahun.[2]
2)      Seutama-utama orang yang beriman
أَفْضَلُ النَّاسِ الْمُؤْمِنُ الْعَالِمُ إِنِ احْتِيْجَ إِلَيْهِ نَفَعَ وَإِنِ سْتُغْنِيَ عَنْهُ أَغْنَى نَفْسَهُ (رواه البيهقي(
Artinya:  “Seutama-utama manusia ialah seorang mukmin yang berilmu. Jika ia dibutuhkan, maka ia menberi manfaat. Dan jika ia tidak dibutuhkan maka ia dapat memberi manfaat pada dirinya sendiri”. (HR. Al-Baihaqi).[3]
3)      Sebagai amal yang tak putus
إِذَا مَاتَ ابْنُ اَدَمَ إِنْقَطَعَ عَمَلَهُ اِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ: صَدَقَةٌ جَارِيَةٌ, أَوْ عِلْمٌ يُنْتَفَعُ بِهِ,أَوْ وَلَدٌ صَالِحٌ يَدْعُوْا لَهُ
(رواه مسلم(
Artinya:“Jika anak Adam meninggal, maka terputuslah semua amalnya kecuali dari tiga perkara, shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim).[4]
D.   Perbedaan ilmu islam dengan ilmu umum.
Islam adalah agama Masa Depan yaitu agama Orang-orang yang pandai dan jenius .Karena Banyak Fakta yang mengungkapkan bahwa para Ilmuwan besar Dunia banyak masuk Islam yang sebelumnya termasuk atheis dan Non Muslim.Akan tetapi kabar banyaknya Ilmuwan Besar yang masuk Islam tidak terlalu di Ekspos ,dan tidak terlalu di sebarkan kabarnya di dunia karena adanya kedengkian dari kaum Nasrani dan Yahudi sebab Islam terbukti sebagai agama yang benar sehingga beritanya tidak terlalu di gempar-gemparkan.Namun tidak sedikit
Orang Muslim yang mengetahui kabar tersebut.Ilmu yang di dapatkan dari bangsa Arab tersebut berasal dari kitab suci agama Islam yaitu A-Qur’an. Mereka memisahkan teori-teori yang ada dalam Al-Qur’an ke dalam suatu buku yang terpisah –pisah misalnya Dibuatnya Buku tentang Kesehatan ,Kehidupan,sain,dan lain-lain.Akan tetapi buku-buku tersebut di curi oleh Muridnya bangsa Arab yaitu Bangsa barat dan di bawanya lari Buku tersebut ke negara-negara mereka masing –masing untuk di kembangkan lebih lanjut Ilmu Pengetahuan yang ada di dalamnya,ada yang di bawa ke Eropa dan ada juga yang di bawah ke Amerika.
E.  Komentar Para Ilmuan Terkemuka di Dunia

1.    Prof.William W.Hey : Menarik sekali bahwa informasi ini telah terdapat dalam kitab kuno seperti Al Quran ini,dan saya tidak tahu darimana hal tersebut berasal.tapi menurut saya yang sangat menarik adalah bahwa memang hal tersebut ada dalam Al Quran.dan tugas berikutnya (harus) terus dilakukan untuk mengungkapkan makna dari beberapa ayat lain.inipasti ilham dari Yang Maha kuasa.
2.    Prof. Dr. Joe Leigh Simpson Ketua Jurusan Ilmu Kebidanan dan Ginekologi dan Prof. Molecular dan Genetika Manusia, Baylor College Medicine, Houston, Amerika Serikat: Nabi Muhammad SAW sebagai buku ilmu pengetahuan dari Allah.
3.     Prof. Marshall Johnson Guru Besar ilmu Anatomi dan Perkembangan Biologi, Universitas Thomas Jefferson, Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat: AI-Quran adalah sebuah kitab, petunjuk, kebenaran, bukti, dan kebenaran yang abadi bagi kita sampai akhir zaman.
4.    Prof. TVN Persaud Ahli anatomi, ahli kesehatan anak-anak,dan ahli ginekologi kebidanan dan ilmu reproduksi di Universitas Manitoba, Winnipeg, Menitoba, Kanada: Semua yang tertulis di dalam al-Quran pasti sebuah kebenaran, yang dapat dibuktikan dengan peralatan ilmiah.
5.    Prof. Tejatat Tejasen Ketua Jurusan Anatomi Universitas Thailand, Chiang Mai: Metode ilmiah modern sekarang membuktikan apa yang telah dikatakan Muhammad 1400 tahun yang lalu. AI-Quran adalah buku teks ilmu pengetahuan yang simpel dan sederhana untuk orang yang sederhana.
6.     Prof. Alfred Kroner Ketua Jurusan Geologi Institut Geosciences, Universitas Johannnes Gutterburg, Maintz, Jerman: AI-Quran adalah kitab yang menakjubkan yang menggambarkan masa lalu, sekarang, dan masa depan.
7.    Prof. Palmer Ahli Geologi ternamaAmerika Serikat: llmuwan itu sebenarnya hanya menegaskan apa yang telah tertulis di dalam al-Quran beberapa tahun yang lalu. Para ilmuwan sekarang hanya menemukan apa yang telah tersebut di dalam al-Quran sejak 1400 tahun yang lalu.
8.    Prof. Shroeder Ilmuwan kelautan dari Jerman: Dengan membaca al-Quran, saya dapat menemukan jalan masa depan saya untuk investigasi alam semesta.[5]

Merenungi Pernyataan Para Ilmuwan Terkemuka di atas, maka kata yang bisa kita ucapkan bisa sudah ada di dalam al-Qur’an,maha benar Allah dalam Firmannya:
إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ ٩
Artinya: “Sesungguhnya hanya orang-orang berakalah yang dapat menerima pelajaran dalam Al-Qur’an”. (Q.S. Az-zumar: 9)
.









BAB III
KESIMPULAN
Ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang utama, mulia dan penting. Oleh sebab itu semua harus menyadari tentang hal ini, untuk membentuk keshalehan individu dan keshalehan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Paling tidak setiap pendidik pada lembaga pendidikan manapun harus mampu menyadari akan keutamaan dan pentingnya ilmu, lalu menyalurkannnya kepada peserta didik, sehingga manfaat dan fungsi ilmu pengetahuan dapat dirasakan secara menyeluruh, bukan sekadar formalitas belaka.
Firman Allah dalam al-Qur’an, hadits-hadits Rasulullah serta pandangan ulama, sebagaimana dipaparkan di atas adalah bukti kongkrit akan keutamaan, kemulian dan pentingnya ilmu bagi seluruh sendi kehidupan. Ia adalah kunci bagi kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan akhirat.













DAFTAR PUSTAKA

Al-Ghazali, Ihya’ Ulum al-Din, Beirut: Darul Ma’rifah
Al-Ghazali, Ihya Ulum al-Din, (Beirut: Dar Iqra’)
Nawawi, Imam. 1999. Terjemah Riyadhus Sholihin. Ter, Achmad Sunarto. (Jakarta: Pustaka Amani)


[1] Imam Nawawi, Terjemah RIyadhus Sholihin,ter. Achmad Sunarto (Jakarta: Pustaka Amani, 1999) hlm 317
[2] Al-Ghazali, Ihya’ Ulum al-Din, (Beirut: Darul Ma’rifah), juz 1. hlm 5
[3] Al-Ghazali, Ihya Ulum al-Din, (Beirut: Dar Iqra’), hlm. 6.
[4] Imam Nawawi, Terjemah RIyadhus …, hal 317
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates